Sabtu, 17 Juni 2017

Deskripsi Variabel Ability

Mampu menghidupkan suasana kelas dalam proses pembelajaran (X2.1), 
Mampu menggunakan bahasa secara efektif (X2.2), 
Mampu menggunakan beragam teknologi komunikasi (X2.3), 
Mampu memecahkan masalah secara akurat (X2.4), 
Mampu menyampaikan pendapat (X2.5), 
Mampu menerima kritik (X2.6), 
Mampu mengendalikan diri dalam berbagai kondisi (X2.7), 
Mampu menata emosi dalam diri (X2.8)

Standardized Regression Weight (Loading Factor) Measurement Model Variabel Ability
Indikator
Variabel
Estimate LF (λ)
Estimate
S.E.
C.R
Prob
AB1
Ability
0,408
0,746
0,151
4,942
***
AB2
Ability
0,543
1,000



AB3
Ability
0,290
0,523
0,143
3,657
***
AB4
Ability
0,536
0,939
0,159
5,911
***
AB5
Ability
0,569
1,074
0,175
6,151
***
AB6
Ability
0,707
1,400
0,204
6,857
***
AB7
Ability
0,753
1,588
0,243
6,527
***
AB8
Ability
0,729
1,558
0,244
6,412
***
Sumber : Data diolah untuk disertasi ini, 2017

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Ability
No
Indikator
Skor Jawaban
Total
Mean
1
2
3
4
5
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
AB1
0
0,0
0
0,0
8
3,8
113
53,8
89
42,4
210
4,39
2
AB2
0
0,0
0
0,0
12
5,7
126
60,0
72
34,3
210
4,29
3
AB3
0
0,0
0
0,0
13
6,2
134
63,8
63
30,0
210
4,24
4
AB4
0
0,0
0
0,0
20
9,5
147
70,0
43
20,5
210
4,11
5
AB5
0
0,0
1
0,5
13
6,2
131
62,4
65
31,0
210
4,24
6
AB6
0
0,0
2
1,0
18
8,6
133
63,3
57
27,1
210
4,17
7
AB7
0
0,0
1
0,5
33
15,7
124
59,0
52
24,8
210
4,08
8
AB8
0
0,0
2
1,0
37
17,6
126
60,0
45
21,4
210
4,02
Mean Variabel Ability
4,19
Sumber : Data diolah (2017)


Ability (kemampuan) karyawan akan membuat perbedaan dalam perilaku dan kinerja tugas (McShane & Von Glinow, 2008). Ability (kemampuan) mencakup bakat alami dan kapabilitas yang diperlukan dalam keberhasilan menyelesaikan tugas. Bakat adalah bakat alami yang membantu karyawan mempelajari dan melakukan tugas-tugas secara lebih cepat dan lebih baik. Kapabilitas belajar adalah keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh.
Ability (kemampuan) merupakan kapasitas seorang individu untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins & Judge, 2014). Ability (kemampuan) mengacu pada kapabilitas seseorang yang relatif stabil dalam melakukan berbagai kegiatan yang berbeda dan saling berkaitan. Fleishman, et. al dalam (Colquitt, et al., 2014)
Menurut Johnson dan Cullen dalam (Colquitt, et al., 2014). Ability (kemampuan) terbagi atas 3, yaitu (Kognitif, emosional dan fisik):
1)    Kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif mengacu pada kemampuan yang terkait dengan akuisisi dan penerapan pengetahuan dalam pemecahan masalah. Kemampuan kognitif sangat relevan dalam pekerjaan karena sebagian besar pekerjaan yang kita lakukan, melibatkan penggunaan informasi untuk membuat keputusan dan pemecahan masalah. Kemampuan kognitif terbagi atas:

a.    Verbal
Kemampuan verbal mengacu pada berbagai kemampuan yang berhubungan dengan pemahaman dan mengekspresikan komunikasi lisan dan tulisan. Pemahaman lisan adalah kemampuan untuk memahami kata-kata dan kalimat yang diucapkan. Pemahaman tulisan adalah kemampuan untuk memahami kata-kata dan kalimat secara tertulis. Meskipun kedua aspek kemampuan verbal akan tampak saling terkait yaitu, orang yang memiliki pemahaman lisan yang tinggi akan cenderung memiliki komprehensif tulisan yang tinggi, dan sebaliknya.
b.    Kuantitatif
Kemampuan kuantitatif mengacu pada dua jenis kemampuan matematika. Yang pertama adalah fasilitas nomor, yang adalah kemampuan untuk melakukan operasi matematika secara sederhana (menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi). Yang kedua adalah penalaran matematika, yang mengacu pada kemampuan untuk memilih dan menerapkan rumus untuk memecahkan masalah yang melibatkan angka.
c.    Penalaran
Kemampuan penalaran merupakan beragam rangkaian kemampuan yang terkait dengan penginderaan dan pemecahan masalah menggunakan wawasan, aturan, dan logika.
d.    Spasial
Ada dua jenis kemampuan spasial, atau kemampuan yang terkait dengan representasi visual dan mental dan manipulasi benda-benda di ruang angkasa. Yang pertama disebut orientasi spasial, yang mengacu pada pemahaman yang baik tentang lingkungan. kemampuan spasial kedua disebut visualisasi, yang merupakan kemampuan untuk membayangkan bagaimana hal-hal yang terpisah akan terlihat jika mereka disatukan dengan cara tertentu.
e.    Persepsi
Kemampuan perseptual mengacu pada kemampuan memahami, mengerti, dan mengingat pola informasi.
2)    Kemampuan emosional, terdiri atas:
a.    Kesadaran Diri
Kesadaran diri atau penilaian dan ekspresi emosi dalam diri sendiri.  Aspek  ini mengacu pada kemampuan individu untuk memahami jenis emosi yang dialami, kesediaan untuk mengakui emosi yang dialami, dan kemampuan untuk mengekspresikan emosi yang dialami.
b.    Kesadaran lain.
Segi kedua kecerdasan emosional adalah kesadaran lain, atau penilaian dan pengakuan emosi pada orang lain. Aspek ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami emosi yang orang lain rasakan. Orang yang memiliki aspek kecerdasan emosional yang tinggi tidak hanya peka terhadap perasaan orang lain, tetapi juga dapat mengantisipasi emosi yang orang akan alami dalam situasi yang berbeda. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki aspek kecerdasan emosional yang rendah, tidak akan efektif merasakan emosi yang orang lain alami, dan jika emosi negatif, ketidakmampuan ini bisa mengakibatkan seseorang melakukan sesuatu yang memperburuk situasi.
c.    Penataan Emosi
Segi ketiga kecerdasan emosional adalah regulasi emosi, mengacu pada kemampuan untuk pulih dengan cepat dari pengalaman emosional.
d.    Penggunaan Emosi
Aspek keempat kecerdasan emosional adalah penggunaan emosi. Kemampuan ini mencerminkan sejauh mana orang dapat memanfaatkan emosi dan mempekerjakan emosi untuk meningkatkan peluang mereka untuk sukses dalam apa pun yang mereka ingin lakukan.
3)    Kemampuan fisik, terdiri dari:
a.    Kekuatan. Meskipun kekuatan umumnya mengacu pada sejauh mana tubuh mampu mengerahkan kekuatan, sebenarnya ada beberapa jenis yang berbeda dari kekuatan yang penting, tergantung pada pekerjaan. Kekuatan statis mengacu pada kemampuan untuk mengangkat, mendorong, atau menarik benda yang sangat berat dengan menggunakan tangan, lengan, kaki, bahu, atau punggung. Kekuatan statis terlibat dalam pekerjaan di mana orang perlu untuk mengangkat benda seperti kotak, peralatan, suku cadang mesin, dan alat-alat berat. Kekuatan ledakan, orang mengerahkan kekuatan ledakan untuk memindahkan tubuh atau objek. Jenis kekuatan terakhir adalah kekuatan dinamis, mengacu pada kemampuan untuk mengerahkan kekuatan untuk jangka waktu lama tanpa menjadi terlalu lelah. 
b.    Stamina/Daya Tahan. Stamina mengacu pada kemampuan paru-paru seseorang dan sistem peredaran darah untuk bekerja secara efisien saat dia terlibat dalam aktivitas fisik yang berkepanjangan. Stamina mungkin penting dibutuhkan dalam pekerjaan seperti berlari, berenang, dan mendaki.
c.    Fleksibilitas & Koordinasi. Fleksibilitas mengacu pada kemampuan untuk membungkuk, meregangkan, memutar, atau mengjangkau.
d.    Sikomotorik. Mengacu pada kemampuan untuk memanipulasi dan kontrol objek. Kemampuan manipulatif baik mengacu pada kemampuan untuk menjaga lengan dan tangan secara mantap saat menggunakan tangan untuk melakukan pekerjaan yang tepat, biasanya pada benda-benda kecil atau halus seperti arteri, saraf, permata, dan jam tangan. Kemampuan  kontrol gerakan penting dalam tugas-tugas orang yang harus melakukan penyesuaian yang berbeda, menggunakan mesin untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif.
e.    Sensorik. Kemampuan sensorik mengacu pada kemampuan yang berhubungan dengan penglihatan dan pendengaran.
            John A Wagner & Hollenbeck (2010) membagi kemampuan atas 2 yaitu kemampuan fisik dan kemampuan kognitif.
Kemampuan fisik terbagi atas 3 dimensi, yaitu:
1)    Kekuatan otot. Kemampuan untuk mengerahkan kekuatan otot terhadap benda dalam hal mendorong, menarik, mengangkat, membawa, atau menurunkan (ketegangan otot) Mengerahkan kekuatan otot dalam gerakan cepat (kekuatan otot), Mengerahkan kekuatan otot terus menerus dari waktu ke waktu serta menolak kelelahan (daya tahan otot)
2)    Ketahanan. Kemampuan untuk mempertahankan aktivitas fisik yang menghasilkan peningkatan denyut jantung untuk jangka waktu lama
3)    Kualitas Gerakan. Kemampuan untuk melenturkan dan memperpanjang anggota badan tubuh untuk bekerja di posisi yang fleksibilitas, kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi stabil dan menahan kekuatan yang menyebabkan hilangnya stabilitas (keseimbangan) serata kemampuan untuk gerakan urutan jari, lengan, kaki, atau tubuh mengakibatkan tindakan terampil (koordinasi).
Kemampuan kognitif terbagi atas 5 dimensi, yaitu:
1)    Kemampuan Verbal. Kemampuan untuk memahami dan menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara efektif.
2)    Kemampuan Kuantitatif. Kemampuan untuk dengan cepat dan akurat memecahkan masalah aritmatika dari semua jenis, termasuk penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta menerapkan aturan matematika
3)    Kemampuan Penalaran. Kemampuan berpikir induktif dan deduktif untuk menemukan solusi masalah baru
4)    Kecerdasan emosional. Kemampuan untuk menghasilkan, mengenali, mengungkapkan, memahami, dan mengevaluasi sendiri dan emosi orang lain agar berhasil mengatasi tuntutan sosial dan tekanan
5)    Intelijen Budaya. Kemampuan untuk mengamati, menafsirkan, dan bertindak berdasarkan isyarat sosial dan budaya asing dan berfungsi secara efektif dalam lingkungan baru dan asing.
Kemampuan pada dasarnya terdiri dari dua faktor: intelektual dan fisik (Robbins & Judge, 2014):
1)    Kemampuan intelektual. Kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan mental seperti berpikir, penalaran, dan pemecahan masalah.
Tujuh dimensi yang paling sering digunakan dalam membentuk kemampuan intelektual adalah:
a)    Bakat nomor, kemampuan untuk melakukan aritmatika cepat dan akurat);
b)    Pemahaman verbal, kemampuan untuk memahami apa yang dibaca atau didengar dan hubungan kata satu sama lain),
c)    Kecepatan persepsi, kemampuan untuk mengidentifikasi kesamaan visual dan perbedaan dengan cepat dan akurat,
d)    Penalaran induktif, kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dalam urutan logis dan kemudian memecahkan masalah
e)    Penalaran deduktif, kemampuan untuk menggunakan logika dan menilai implikasi berdasarkan argumen.
f)     Visualisasi spasial, kemampuan untuk membayangkan bagaimana sebuah objek akan terlihat jika posisinya dalam ruang diubah, dan
g)    Memori, kemampuan untuk mempertahankan dan mengingat pengalaman masa lalu.
2)    Kemampuan fisik. Terbagi atas 9 dimensi, yaitu:
Faktor Kekuatan
a)    Kekuatan Dinamis, kemampuan untuk mengerahkan kekuatan otot berulang-ulang atau terus-menerus dari waktu ke waktu
b)    Kekuatan Tubuh, kemampuan untuk mengerahkan kekuatan otot menggunakan otot tubuh (terutama perut)
c)    Kekuatan Statis, kemampuan untuk mengerahkan kekuatan terhadap objek-objek eksternal
d)    Kekuatan Explosive, kemampuan untuk mengeluarkan maksimal energi dalam satu atau serangkaian tindakan explosive
Faktor Fleksibiltas
a)    Fleksibilitas  Luas, kemampuan untuk memindahkan tubuh dan otot punggung sejauh mungkin
b)    Fleksibilitas Dinamis, kemampuan untuk membuat gerakan meregangkan yang diulang dengan cepat.
Faktor Lain
a)    Koordinasi Tubuh, kemampuan untuk mengkoordinasikan tindakan simultan bagian tubuh yang berbeda
b)    Keseimbangan, kemampuan untuk menjaga keseimbangan
c)    Stamina, kemampuan untuk melanjutkan upaya maksimal memerlukan usaha yang berkepanjangan dari waktu ke waktu
Menurut Spencer and Spencer (1993) dalam (Rachman, 2012) Ability (kemampuan) intelektual dinyatakan sebagai kompetensi berpikir (cognitive) yang mempunyai fungsi kerja individu, terdiri dari :  1) Berpikir analitis (analytical thinking), yakni Ability (kemampuan) memahami situasi atau permasalahan dengan cara memandangnya sebagai satu kesatuan mencakup Ability (kemampuan) untuk mengidentifikasi masalah mendasar dalam situasi kompleks, 2) Berpikir konseptual (conceptual thinking), yakni Ability (kemampuan) memahami situasi atau keadaan dengan cara memandangnya sebagai satu kesatuan yang terintegrasi mencakup Ability (kemampuan) meng- identifikasi pola keterikatan antara masalah yang tidak tampak dengan jelas atau Ability (kemampuan) mengidentifikasikan permasalahan utama yang mendasar dalam situasi yang kompleks dan 3) Keahlian teknis secara profesional (technical/ professional/managerial expertise), yakni penguasaan pengetahuan eksplisit, berupa keahlian/keterampilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta motivasi untuk mengembangkan, menggunakan dan mendistribusikan pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain.
Spencer and Spencer (1993) dalam (Rachman, 2012) mengukur Ability (kemampuan) dengan indikator: Berpikir analitis (analytical thinking), Berpikir konseptual (conceptual thinking), dan Keahlian teknis secara profesional (technical/professional/managerial expertise)
John A Wagner & Hollenbeck (2010) mengukur kemampuan kognitif ke dalam 5 dimensi, yaitu: Ability (kemampuan) Verbal, Ability (kemampuan) Kuantitatif, Ability (kemampuan) Penalaran, Kecerdasan emosional dan Intelijen Budaya.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar